Review Sinopsis Dan Ulasan Film Sang-Chi Terbaru

Skenario dari Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings menceritakan seorang pemuda namanya Shang-Chi yang jalani kehidupan biasa di San Fransisco. Tetapi, di suatu hari ia dicari oleh satu kelompok orang yang rupanya sebagai sisi dari organisasi teroris namanya Ten Rings yang dipegang ayahnya. Ia juga sekarang harus hadapi periode lalunya itu sekalian ayahnya yang telah lama ditinggalnya.

Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings jadi film pertama kali dalam seri Marvel Cinematic Universe yang tampilkan watak Shang-Chi. Ditujukan oleh Destin Daniel Cretton (Short Termin 12, 2003) berdasar dokumen narasi yang ditulisnya bersama dengan Dave Callaham (Mortal Kombat, 2021) dan Andrew Lanham (Just Mercy, 2019), Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings mendatangkan garisan cerita yang cukup akrab buat mengenalkan watak pahlawan super anyarnya.

Diceritakan, seorang pemuda namanya Shaun (Simu Liu) rupanya simpan sebuah rahasia mengenai jati dianya yang bahkan juga tak pernah diberitahunya pada teman dekat bagusnya, Katy (Awkwafina). Tetapi, hidupnya berbeda saat dia dikunjungi beberapa orang yang dari organisasi namanya Ten Rings yang usaha mengambil liontin yang dulu diberi almarhum ibunya, Ying Li (Fala Chen), ke dianya. Ke Katy, Shaun pada akhirnya akui jika dianya namanya asli Shang-Chi dan mempunyai kekuatan kung fu yang andal. Kehadiran anggota organisasi Ten Rings lalu bawa Shang-Chi untuk berjumpa dengan 2 figur dari periode lalunya, adiknya Xu Xialing (Meng’er Zhang) dan ayahnya Xu Wenwu (Tony Leung), yang sudah beberapa tahun dia jauhi kehadirannya.

Perselisihan yang ada dari film ini bermula saat Xu Shang-Chi telah dilatih menjadi seorang pembunuh oleh ayahnya, Xu Wenwu (Tony Leung), semenjak ia masih kecil. Lantas, saat umurnya mencapai 14 tahun, ia juga diperintah untuk lakukan pembunuhan pertama kalinya. Tetapi, ia selanjutnya malah manfaatkan hal itu buat tinggalkan si ayah dan adik wanitanya untuk mengawali kehidupan seperti orang biasa.

Sekian tahun selanjutnya, Shang-Chi yang telah jalani kehidupan biasa di San Fransisco malah mendadak terserang oleh satu kelompok orang misteri yang membidik liontin pemberian almarhum ibunya. Satu kelompok orang itu rupanya ialah anak buah dari organisasi Ten Rings yang dipegang oleh Wenwu. Si ayah juga memerlukan liontin itu untuk cari jalan ke sebuah tempat misteri.

Munculnya Wenwu dan organisasinya juga munculkan reuni tidak tersangka dari keluarganya Shang-Chi yang sekalian menghadapkan ia dengan si adik, Xu Xialing (Meng’er Zhang). Ini juga membuat Shang-Chi dan Xialing kembali turut serta dalam perselisihan keluarga di mana mereka harus pilih di antara menolong Wenwu atau coba hentikan gagasan edan punya ayahnya itu.

Ulasan Film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings Marvel

Ulasan Film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings Marvel Lewat Dok. Marvel
Berdasar skenarionya, kalian tentu saja bisa ketahui jika perselisihan khusus dari film superhero ini terkait dengan keluarga si figur khusus. Yup, masa lampau dari ayah dan ibu Shang-Chi dapat disebut benar-benar punya pengaruh pada pembangunan personalitasnya sampai pada akhirnya ia jadi seorang superhero.

Ini sebetulnya bukan suatu hal yang baru di MCU, karena awalnya telah ada superhero yang punyai permasalahan dengan keluarga. Tetapi, perselisihan keluarga yang didatangkan di film ini dapat disebut lebih realitas dan kemungkinan relate dengan kehidupan di mana orangtua latih anaknya terlampau keras untuk capai kemauan mereka individu. Ini jugalah yang selanjutnya membuat film ini pas dilihat dengan keluarga.

Review Sinopsis Dan Ulasan Film Sang-Chi Terbaru

Villain Khusus yang Buat Simpati, tetapi Kurang Memberikan kepuasan

Figur villain di Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings ialah Xu Wenwu yang disebut ayah dari si figur khusus sekalian pimpinan organisasi teroris Ten Rings. Wenwu juga sebagai figur “The Mandarin” asli yang sempat dikatakan sebagai pimpinan dari Ten Rings dalam film Iron Man 3 (2013). Watak ini dapat disebut sukses dimainkan secara baik oleh Tony Leung di filmnya.

Wenwu diceritakan pemilik dari senjata Ten Rings yang misteri dan sudah hidup sepanjang beberapa ribu tahun buat menaklukan beberapa daerah. Lantas, pada 1996, ia malah jatuh hati dengan Ying Li (Fala Chen) yang selanjutnya jadi istrinya sekalian ibu dari Shang-Chi dan Xialing. Wenwu juga sempat “tobat” selesai menikah dengan Ying Li, tetapi menjadi lagi jahat saat si istri meninggal karena sebuah argumen.

Cerita Wenwu sampai pada akhirnya jadi antagonis di film ini dapat disebut cukup buat penoton turut bersimpati, bahkan bisa saja menjadi satu diantara villain dengan arc terbaik di MCU. Sayang, hal itu kurang dilakukan secara baik hingga berasa tidak terlampau memberikan kepuasan. Apa lagi, nasib Wenwu di ending filmnya yang berkesan cuman “demikian saja” sesudah alami pembangunan watak yang lumayan kuat awalnya.

Jumlahnya Watak yang Mengambil Perhatian

Figur khusus dari film ini sudah pasti ialah Shang-Chi yang dimainkan oleh Simu Liu. Artis kelahiran Tiongkok itu juga dapat disebut benar-benar sukses memainkan figur Shang-Chi yang punyai masa lampau gelap dan masih cari jati dianya. Perform Liu juga cukup tertolong dari sisi humor dengan kedatangan Awkwafina yang berperanan sebagai sebagai Katy, teman dekat dekatnya Shang-Chi.

Tetapi, selainnya ke-2 watak khusus itu, beberapa figur simpatisan yang datang dalam film ini betul-betul sukses melipur dan menarik perhatian. Khususnya figur Trevor Slattery (Sir Ben Kingsley) alias The Mandarin palsu yang kembali datang dalam film ini. Kalian juga ditanggung akan dibikin ketawa terpingkal-pingkal karena perilaku konyol dari Trevor walau baru datang mulai tengah filmnya.

Disamping itu, cameo yang didatangkan dalam film ini tidak kalah menarik dan sanggup buat kita salah konsentrasi saat melihat filmnya. Satu diantaranya ialah munculnya Abomination dan Wong yang sempat ada di trailernya yang rupanya tidak sama seperti yang kita sangka. Lantas, ada pula cameo pada bagian mid-credits dari watak utama di MCU yang tentu saja tidak bisa kalian terlewat.

CGI Kurang Rapi yang Terselamatkan Koreografi Memikat

Salah satu hal yang cukup mengusik saat melihat Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings kemungkinan ialah dampak visual CGI-nya yang jelek atau mungkin kurang rapi. Ini dapat disaksikan dari beberapa episode dengan CGI yang terlihat seperti animasi kasar dan benar-benar tidak kelihatan riil. Tentu saja, ini cukup sayang untuk sebuah film MCU yang pada intinya benar-benar tergantung pada dampak visual.

Untungnya, dampak visual yang jelek itu cukup tertolong dengan koreografi pertempurannya yang termasuk sangatlah memikat. Melalui film ini, kalian ditanggung akan dihidangkan dengan episode pertempuran yang punyai koreografi benar-benar cantik dan rapi hingga tidak terlampau memedulikan CGI-nya. Jika dapat disebut, Shang-Chi menjadi satu diantara film MCU dengan koreografi pertempuran terbaik selama ini.

Nuansa Asia yang Betul-betul Berasa

Sama seperti yang kita kenali, Shang-Chi sebagai superhero yang dari daerah Asia, lebih terutamanya dari Tiongkok. Marvel Studios juga mempromokan Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings sebagai “Film Superhero Marvel Asia Pertama”. Nach, rupanya cap “Asia” yang cukup kerap digaungkan oleh mereka bukan sekedar untuk kebutuhan promo buat menggandeng pemirsa daerah itu saja.

Masalahnya, nuansa Asia di film ini betul-betul berasa semenjak awalnya. Faktanya, film ini dipenuhi dengan diskusi dalam bahasa Mandarin yang dipakai dengan tepat setiap episodenya, terhitung cerita background ceritanya pada awal filmnya. Ini juga sebetulnya tidak terlampau mengejutkan, karena pemain dan team produksi dari film ini dikuasai oleh orang yang mempunyai turunan darah Asia.

Disamping itu, semua bela diri yang dipakai di film ini bisa juga disebut sebagai bela diri tradisionil dari beberapa daerah yang berada di benua Asia. Oh iya, beberapa episode pertempuran di film ini mempunyai nuansa yang termasuk sama dengan beberapa film pertandingan Asia. Dasarnya, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings jadi sebuah film superhero yang punyai nuansa benar-benar berlainan bila dibanding film MCU yang lain.